RSS

Posting Pertama : Sebuah Cuplikan ...

Memulai sesuatu terkadang terasa berat, sama halnya ketika berusaha "membangkitkan" kembali kegemaran bertanam & berkebun yang dulu pernah menemani keseharian. Kok berkebun? 

Sebagai penanda kegiatan baru ini, posting pertama sengaja dicuplikkan dari sebuah artikel manfaat berkebun untuk kesehatan ...

Lima Manfaat Ajaib Berkebun untuk Kesehatan
Penulis : Ikarowina Tarigan

ANDA stres atau migrain? Cobalah meluangkan waktu untuk berkebun. Penelitian mengungkap bahwa berkebun bisa mengatasi kedua masalah itu. Selain itu, berikut beberapa manfaat lain yang bisa Anda dapatkan :

Kuatkan tulang
Peneliti dari University of Arkansas menemukan, kerja berat di kebun (mendorong mesin pemotong rumput, mencabut gulma) mempunyai manfaat yang sama dengan angkat beban dalam meningkatkan kepadatan tulang. Kepadatan tulang tinggi merupakan kunci utama mencegah osteoporosis.

Kurangi risiko jantung
Pada tahun 2000, peneliti dari Denmark melaporkan bahwa aktivitas sedang seperti berkebun bisa menurunkan risiko penyakit jantung dengan cara menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Cobalah berkebun paling tidak 30 menit sehari.

Segarkan pikiran
Melatih pikiran dan tubuh telah terbukti bisa mengurangi risiko kepikunan. Anda bisa mendapatkan kedua manfaat ini dengan berkebun. Berkebun, terang neuropsychologist Paul Nussbaum, merupakan latihan mental yang memerlukan perencanaan dan tinjauan ke masa depan serta mendorong pembelajaran.

Cegah diabetes
Sebuah stdui dari Belanda menemukan, tukang kebun cenderung memiliki kadar gula darah lebih rendah. Selain tiu, studi dari University of Alabama menemukan, pasien diabetes tipe 2 yang aktif, termasuk mereka yang berkebun secara teratur, memerlukan lebih sedikit obat atau tidak memerlukan obat sama sekali.

Bakar kalori
Seorang dengan berat badan 75 kg membakar 162 kalori dengan cara memangkas tanaman, menggali atau mencabut gulma selama 30 menit. Anak-anak juga mendapatkan manfaat yang sama. Sebuah studi pada 2003 menemukan, aktivitas yang tidak kompetitif seperti berkebun memancing anak-anak menjauhi aktivitas bermalas-malasan. 


Lalu, di mana beratnya?
klasik sekali : terbatasnya lahan! 

Kemauan menanam ini dan itu tapi lahan sangat terbatas sepertinya menjadi alasan umum (terutama yang tinggal di perkotaan) sehingga urung juga dilakukan.

Jika Anda "nyasar" ke blog ini, mohon maaf ... Anda tidak akan menemukan catatan-catatan berkebun tanaman hias karena memang bukan itu komoditas yang diincar. Yang akan Anda temui adalah catatan berbagai eksperimen dan cara-cara (yang menurut kami) efektif, efisien dan murah meriah untuk berkebun di lahan terbatas serta apa-apa yang kami pelajari seputar bidang ini. Siapa tahu, cara-cara sederhana kami bisa membangkitkan semangat Anda untuk mulai berkebun!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar