Memasuki toko saprotan (sarana produksi pertanian), si Cuki (nama samaran) bingung melihat bermacam jenis pupuk yang dijejer rapi di rak. 10 menit berlalu sejak pertama kali si Cuki mengamati dan membaca satu persatu botol-botol pupuk dari aneka merek dan fungsinya di toko yang sejak ia datang masih juga ramai dikunjungi pembeli.
Berhubung Cuki tidak mengantongi nama merk pupuk tertentu, ia manut (jawa = menurut) saja ketika sang pramuniaga menyodorkan botol pupuk A kepadanya.
Ilustrasi asal di atas, seringkali terjadi pada
banyak orang yang (mungkin) baru memulai bercocok tanam (sebagai awam, bukan petani) dan tidak mengenal pupuk dengan spesifik. Apakah Anda salah satunya?
Menurut yang punya cerita, pupuk memang sebuah kunci dari kesuburan tanah yang berisi satu, dua, tiga atau lebih unsur hara untuk menggantikan unsur yang habis terisap oleh tanaman. Terlebih, jika tanaman ditanam dalam wadah seperti pot, kaleng, dan sebangsanya. Dengan kata lain, memupuk berarti menambah unsur hara ke dalam tanah (mudahnya diistilahkan pupuk akar) dan tanaman (alias pupuk daun).
Tidak peduli merek, nama produsen, atau negara pembuatnya, dari segi unsur yang dikandungnya tetap hanya digolongkan menjadi 2 golongan pupuk, yaitu pupuk makro dan pupuk mikro.
Secara umum berdasarkan asalnya, pupuk dikelompokkan menjadi (lagi-lagi) 2 saja, yaitu
- Pupuk Anorganik (kimia, buatan pabrik) seperti urea (mengandung unsur N, nitrogen), TSP atau SP-36 (unsur P, fosfor), KCl (unsur K, kalium), serta
- Pupuk Organik (alami) : pupuk kandang, kompos, humus dan pupuk hijau
Ada lagi, seiring dengan perkembangannya, pembagian pupuk dikelompokkan berdasarkan cara pemberiannya, yaitu
- Pupuk akar : segala jenis pupuk yang diberikan lewat akar (disiram/dikocorkan lewat media tanam), misalnya TSP, ZA, KCl, kompos, pupuk kandang, dll
- Pupuk daun : aneka pupuk yang diberikan dengan penyemprotan ke stomata daun. Sangat banyak pupuk jenis ini yang beredar di pasaran.
Sudah? beluuum .... masih ada satu lagi, yaitu berdasarkan unsur hara yang dikandungnya :
- Pupuk tunggal, jenis pupuk yang cuma memiliki satu unsur hara misalnya urea (hanya mengandung unsur nitrogen)
- Pupuk majemuk, mengandung lebih dari satu unsur, misalnya KPK eh, NPK, beberapa pupuk daun, dan kompos.
- Pupuk lengkap, pupuk ini mengandung semua unsur hara (makro dan mikro) lengkap dengan variasi kandungan di dalamnya.
Kembali ke kisah si Cuki di atas, daripada bingung pupuk mana yang dipilih, Cuki cuma bilang ke mbak pramuniaga : "untuk pupuk daun, mbak... yang bagus yang mana, ya?"
0 komentar:
Posting Komentar